Penerbit: PWM Jawa Timur. ISSN: 1907-6290.

Penasihat Ahli: Syafiq A. Mughni, Nur Cholis Huda, Mu'ammal Hamidy, Muhadjir Effendy.

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: A. Fatichuddin.

Redaktur Pelaksana: Muh Kholid AS.

Pemimpin Perusahaan: Nadjib Hamid.

Wakil Pemimpin Perusahaan: Tamhid Masyhudi.

Dewan Redaksi: A. Fatichuddin, Nadjib Hamid, Muh Kholid AS, Ahmad Nur Fuad,

Agus Weha, Abd. Sidiq Notonegoro, Agus Setiawan.

Staf Redaksi: MZ Abidin, M. Adnan, Noor Ainie.

Fotografer: Ilok. Ilustrasi: Setia Hati.

Tata Letak: Nabila.

Sekretaris: Anifatul Asfiyah.

Alamat Redaksi: Jl. Kertomenanggal IV/1 Surabaya 60234, Phone : 031 - 8471412, Fax : 031 - 8420848, Email : matan_pwm@yahoo.com

Jumat, 28 November 2008

S O S O K

OPICK
Mantan Rocker Penggemar Rumi

Obat hati ada lima perkaranya
Yang pertama baca Quran dan maknanya
Yang kedua sholat malam dirikanlah
Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh
Yang keempat perbanyaklah berpuasa
Yang kelima dzikir malam perbanyaklah
Salah satunya siapa bisa menjalani
Moga-moga Gusti Allah mencukupi

Siapa yang tak kenal dengan pelantun lagu tombo ati ini? Surban putih yang tidak pernah lepas dari kepala saat berdendang adalah identitas yang tidak bisa dipisahkan dari penyanyi satu ini. Dengan jenggot tipis yang menghiasi dagunya, dia selalu terlihat sepenuh hati dalam memuntahkan sajak-sajak religinya. Tidak terasa, syair-syair yang disenandungkan mampu menggetarkan hati siapa pun yang mau menyimak dan menghayati maknanya.

Ya, dialah Aunur Rofiq Lil Firdaus, atau yang lebih dikenal dengan nama Opick. Lagu religi tampaknya telah menjadi bagian yang tidak lepas dari pria kelahiran Jember, 16 Maret 1974 ini. Lirik-lirik lagunya yang bernuansa religius tidak hanya diminati oleh penggemar musik religi, bahkan kalangan muda penyuka musik aliran pop pun menggemarinya. Karena aktifitasnya dalam lagu Islami, dia dinobatkan sebagai duta grup musik Islami Nasyid oleh Lembaga Nasyid Nusantara.

Menekuni dunia musik religi mungkin tidak terpikir sebelumnya oleh penyanyi yang satu ini. Betapa tidak, pada awalnya dia sudah bergelut lama dalam musik bergenre rock, bahkan telah membuat 5 album hasil kolaborasinya dengan beberapa band lain. Album pertama Opick di Log Zelbour, album ke-2 nya di Airo, album ke-3 bersama Kla Project, kemudian album ke-4 bersama Pai, Slank, dan Bongki, dan album ke-5 bersama band Plastik. Namun kelima album itu ditolak oleh perusahaan rekaman.

Di samping penolakan beruntun yang diterimanya, setelah album kelima itu Opick mulai gelisah. Sebab banyak temannya sesama penyanyi pop-rock tersandung kasus narkoba. Pada saat itulah dirinya ditawari menyanyikan lagu Tombo Ati oleh Ustad Arifin Ilham dalam album Tausiyah Dzikir dan Nasyid yang kemudian melambungkan namanya. "Saya kepingin lagu religi itu bisa menjadi mainstream dan bisa disejajarkan dengan musik-musik lain," ungkapnya.

Tahun 2005 merupakan awal perjalanan karir baru bagi anak keempat dari lima bersaudara ini. Album pertamanya, setelah dia banting setir menjadi penyanyi religi, mendapat sambutan yang meriah dari pasar. Dalam album ini, Opick bekerjasama dengan banyak musisi dan artis lain. Dalam lagu Cukup Bagiku misalnya, dia berkolaborasi dengan Gito Rollies. Selain itu, dalam lagunya yang lain, dia menggandeng Ustadz Jefri Al Buchori serta penyanyi cilik, Amanda.

Album Istighfar yang dirilis Opick menjelang Ramadhan 1426 H (2005) itu melambungkan namanya. Sebab, hanya dalam jangka sebulan, atau selama bulan Ramadhan, album tersebut terjual hingga 310 ribu kopi, dan meraih dobel platinum. "Alhamdulillah, surprise, senang dan haru. Semoga siapa saja yang mendengarkan album ini, mendapat setitik hidayah seperti saya," kata Opick saat menerima penghargaan.

Dalam perjalanan selanjutnya, dari 10 lagu yang terdapat dalam album Istighfar, 9 di antaranya dipakai oleh berbagai judul sinetron sepanjang tahun 2005 dan paruh pertama 2006. Dalam masa inilah, album Istighfar mampu menembus penjualan lebih dari 800 ribu kopi dan mendapat penghargaan lima platinum sekaligus. Sebab, satu platinum sama dengan penjualan 150 ribu keping. "Sebuah keberkahan bagi saya mendapatkan penghargaan lima platinum ini," kata Opick dalam jumpa pers sesaat setelah penghargaan ketika itu.

Tahun 2006 Opick meluncurkan album berjudul Semesta Bertasbih. Dalam album ini terdapat sepuluh lagu, di antaranya adalah Taqwa, Irhamna, Takdir, Teranglah Hati, 25 Nabi, Semesta Bertasbih, Bismillah, Satu Rindu, Buka Mata Buka Hati dan Ya Rasul. Sebagai lagu hit dalam album tersebut adalah Takdir yang dinyanyikannya bersama Melly Goeslaw. Selain dengan Melly, Opick juga berduet dengan Wafiq Azizah dalam lagu Yaa Rasul, dengan grup nasyid Pandawa Lima dalam lagu Teranglah Hati.

Tidak lama setelah album Semesta Bertasbih dilansir, Opick mengeluarkan buku berjudul Opick, Oase Spiritual Dalam Senandung. Peluncuran buku dimaksudkan agar para pendengar dapat mengerti isi lirik pada tiap lagu. "Jadi supaya mereka sedikit mengetahui mengenai latar belakang dan tujuan satu lirik di setiap lagu yang mereka dengar atau senandungkan," ujarnya. Selain penjelasan, buku ini juga menceritakan perjalanan Opick dalam meraih 'mimpi', termasuk saat bekerja sebagai tukang bangunan untuk membiayai bandnya.

Kemudian pada 2007, Opick kembali merilis lagu dengan judul Ya Rahman. Dan sebelum Ramadhan 2008, dia merilis album ke-4 dengan judul Cahaya Hati. Tidak jauh beda dengan albumnya yang sudah-sudah, Opick tetap mengangkat nuansa kerinduan dengan Tuhan dalam album terbaru ini. "Nuansa masih sama seperti yang lama, tentang kerinduan pada Tuhan. Tapi tetap ada cerita sendiri-sendiri dalam materi lagunya," terang Opick saat peluncuran album barunya itu.

Menurut Opick, menyanyikan lagu religi artinya adalah berdakwah melalui musik. Musik masih belum optimal dimanfaatkan sebagai lahan dakwah, terutama kepada remaja. Karena itu, dalam setiap lagu yang dinyanyikannya, Opick selalu berusaha agar syairnya mudah dimengerti orang dan menjadi inspirasi bagi orang lain untuk menjadi lebih baik. ”Dengan bermusik religi, kita membawa mereka kepada nilai-nilai Islam dengan bingkai hiburan. Dengan begitu dakwah bisa masuk dan pendengar juga terhibur,” terangnya.

Dengan misi dakwah inilah, tidak heran jika Opick tidak lupa menyampaikan pesan-pesan moral yang disisipkan dalam setiap lagunya. Layaknya seorang tokoh agama menasehati umat melalui khutbah, Opick juga mempunyai tujuan yang sama dengan syair-syairnya. Menyanyi dan berkhutbah memang sesuatu yang berbeda, tetapi oleh Opick keduanya bisa memiliki fungsi yang sama. Berkhutbah berusaha menyadarkan orang, begitu pun dengan menyanyi yang selama ini juga dimanfaatkan Opick sebagai sarana khutbahnya.

"Saya melalui lagu, layaknya khutbah lewat syair," ungkap Opick. Dengan misi dakwah ini pulalah, Opick tidak pernah melihat band atau penyayi lain yang menyanyikan lagu religi sebagai pesaing. Dia justru merasa senang, karena dengan demikian akan semakin banyak lahir lagu yang berfungsi sebagai media dakwah.

Karena lagu-lagu yang disenandungkannya sarat dengan nilai dakwah, maka salah satu pilar terpenting yang harus dimiliki penyanyi adalah fans. Keberadaan mereka sangatlah berarti, meski bukan segala-galanya. Namun Opick juga memberi catatan bagi penyuka lagunya, jangan sampai mereka terlalu mengidolakannya. ”Ada kehawatiran dalam diri saya kalau fans terlalu mengidolakan saya. Saya takut mereka akan kecewa kepada Opick karena tidak sesuai dengan apa yang mereka bayangkan. Mending mengidolakan Nabi Muhammad saja lah, beliau adalah teladan kita,” akunya.

Selain bermain musik, penyanyi yang selalu tampil bersorban ini juga menggemari teater dan menggambar. Di samping itu dia hobi membaca terutama karya-karya Jalaluddin Rumi, penyair dan sufi asal Afganistan. Menurutnya, karya Rumi sangat inspiratif dan menggugah. “Waktu senggang saya sangat suka membaca karya Rumi. Coba anda juga baca, saya kira akan bermanfaat,” katanya diakhir pembicaraan. af kareem, kholid

0 komentar:

Posting Komentar

 
Penerbit: PWM Jawa Timur. ISSN: 1907-6290. Penasihat Ahli: Syafiq A. Mughni, Nur Cholis Huda, Mu'ammal Hamidy, Muhadjir Effendy.

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: A. Fatichuddin. Redaktur Pelaksana: Muh Kholid AS.

Pemimpin Perusahaan: Nadjib Hamid. Wakil Pemimpin Perusahaan: Tamhid Masyhudi. Dewan Redaksi: A. Fatichuddin, Nadjib Hamid, Muh Kholid AS, Ahmad Nur Fuad, Agus Weha, Abd. Sidiq Notonegoro, Agus Setiawan.

Staf Redaksi: MZ Abidin, M. Adnan, Noor Ainie. Fotografer: Ilok. Ilustrasi: Setia Hati.

Tata Letak: Nabila. Sekretaris: Anifatul Asfiyah.

Alamat Redaksi: Jl. Kertomenanggal IV/1 Surabaya 60234, Phone : 031 - 8471412, Fax : 031 - 8420848, Email : matan_pwm@yahoo.com

Templates Novo Blogger Get Free Blogger Template