Penerbit: PWM Jawa Timur. ISSN: 1907-6290.

Penasihat Ahli: Syafiq A. Mughni, Nur Cholis Huda, Mu'ammal Hamidy, Muhadjir Effendy.

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: A. Fatichuddin.

Redaktur Pelaksana: Muh Kholid AS.

Pemimpin Perusahaan: Nadjib Hamid.

Wakil Pemimpin Perusahaan: Tamhid Masyhudi.

Dewan Redaksi: A. Fatichuddin, Nadjib Hamid, Muh Kholid AS, Ahmad Nur Fuad,

Agus Weha, Abd. Sidiq Notonegoro, Agus Setiawan.

Staf Redaksi: MZ Abidin, M. Adnan, Noor Ainie.

Fotografer: Ilok. Ilustrasi: Setia Hati.

Tata Letak: Nabila.

Sekretaris: Anifatul Asfiyah.

Alamat Redaksi: Jl. Kertomenanggal IV/1 Surabaya 60234, Phone : 031 - 8471412, Fax : 031 - 8420848, Email : matan_pwm@yahoo.com

Jumat, 28 November 2008

T A R I K H

H Ansyari Tayib
Berhenti di Lajur Idealisme

Dunia jurnalistik kehilangan salah seorang pilarnya. Begitulah kata semua media cetak Jatim ketika H Ansyari Tayib berpulang dalam usia yang belum terlalu tua, 61 tahun. Hari-hari itu mereka menorehkan tinta terindahnya untuk mengiringi kepergian mantan Ketua PWI Jatim, pengganti Dahlan Iskan itu. "Tidak mengira, dalam hal kematian, dia mendahului saya," tulis pemilik Jawa Pos grup itu tentang misteri kematiannya.

Siang itu, Rabu (10/9) pukul 13.00 wib, Ansyari Tayib menghembuskan nafas terakhir di RSU Dr Soetomo setelah menjalani perawatan selama dua pekan. Memang, sejak pensiun dari Komnas HAM, Ansyari sudah mulai sakit dan masuk ke Graha Amerta RSU Dr Soetomo.

Banyak yang perlu diingat ketokohan kader Muhammadiyah itu dalam membela HAM dan pers. Selama hayatnya, almarhum dikenal sebagai aktivis dan pejuang yang hanya bersenjata ‘pena’. Hampir semua ide, gagasan, dan aktivitas yang mencerminkan komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai yang diyakininya selalu dituangkan dalam tulisan. Banyak buku dan tulisannya yang tersebar di media massa. Selain itu, banyak penulis yang lahir dari bimbingannya.

Selain aktivitas menulis, sederet jabatan memang pernah melekat, di antaranya Ketua PWI Jatim. Selain itu pernah menjadi wartawan Tempo, kemudian menjadi wartawan Harian Surya. Almarhum juga pernah terpilih menjadi salah seorang komisioner hak-hak asasi manusia bersama orang-orang yang dikenal integritasnya, seperti Abdul Hakim Garuda Nusantara, Soetandyo Wignjosoebroto, Habib Chirzin, dan MM Billah.

Menurut Zainuddin Maliki, Anshary adalah sosok yang pantas dicatat dengan tinta emas sebagai jurnalis yang berkarakter. Misalnya ketika memimpin PWI Jawa Timur sebelum Dhimam Abror Djuraid. Di tengah situasi korporatisme negara, almarhum berhasil mengawal PWI tidak terkooptasi oleh kekuasaan. Dia mengawal organisasinya dengan semangat kemandirian, yang salah satu caranya adalah memilih menolak meminta dana dari pemerintah. "Meskipun berbeda halnya kalau pemerintah memberi atas kemauannya sendiri," kenang Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.

Komitmen yang tinggi juga ditunjukkan Anshary saat mengemban amanah sebagai seorang komisioner HAM. Almarhum banyak turun ke lapangan, menangani kasus-kasus pelanggaran HAM di seluruh Indonesia dari perkotaan sampai di pelosok desa, bahkan di tengah rimba dan pucuk gunung, mulai dari Aceh, Lampung, NTT hingga Papua. Almarhum menemui orang-orang yang terpinggirkan, orang-orang yang lemah, yang tak kuasa menghindar dari terjangan mesin korporatisme negara yang semena-mena. ''Kalau sudah prinsipnya, sudah tidak bisa ditawar lagi," papar Zainuddin.

Keasyikan menjalankan tugas-tugas berat tapi mulia itu tampaknya membuat almarhum tidak sempat memerhatikan kesehatannya. Di tengah-tengah kepadatan agenda menangani kasus-kasus HAM, almarhum terkena stroke ringan. Meski terobati, tidak bisa pulih seperti sedia kala. Dalam keadaan kesehatannya tidak lagi seratus persen, almarhum tetap berusaha menempatkan ‘pena selalu digenggamannya’. Tulisan yang mengekspresikan ide dan gagasan pemihakan, pemberdayaan, dan pembelaannya kepada mereka yang terpinggirkan masih muncul di media dan naskah buku.

Sampai akhirnya dia menemui panggilan Allah swt dengan meninggalkan istri tercinta, Hj Sri Hastuti, dan dua anak. Anak sulungnya, Syarifa Hanoum, adalah dosen di Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), sedangkan anak keduanya, Iqbal An Hariansyah adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. kholid

0 komentar:

Posting Komentar

 
Penerbit: PWM Jawa Timur. ISSN: 1907-6290. Penasihat Ahli: Syafiq A. Mughni, Nur Cholis Huda, Mu'ammal Hamidy, Muhadjir Effendy.

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: A. Fatichuddin. Redaktur Pelaksana: Muh Kholid AS.

Pemimpin Perusahaan: Nadjib Hamid. Wakil Pemimpin Perusahaan: Tamhid Masyhudi. Dewan Redaksi: A. Fatichuddin, Nadjib Hamid, Muh Kholid AS, Ahmad Nur Fuad, Agus Weha, Abd. Sidiq Notonegoro, Agus Setiawan.

Staf Redaksi: MZ Abidin, M. Adnan, Noor Ainie. Fotografer: Ilok. Ilustrasi: Setia Hati.

Tata Letak: Nabila. Sekretaris: Anifatul Asfiyah.

Alamat Redaksi: Jl. Kertomenanggal IV/1 Surabaya 60234, Phone : 031 - 8471412, Fax : 031 - 8420848, Email : matan_pwm@yahoo.com

Templates Novo Blogger Get Free Blogger Template